ANALISIS INDIKATOR KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN (IKPA) DI KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DANTRANSMIGRASITAHUN ANGGARAN2020–2022

IRLIAN, DAFFA (2024) ANALISIS INDIKATOR KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN (IKPA) DI KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DANTRANSMIGRASITAHUN ANGGARAN2020–2022. S1 thesis, Universitas Negeri Jakarta.

	Text 1. Cover s.d Kata Pengantar Daffa Irlian_1704519010.pdf Download (626kB)
	Text 2. Daftar Isi Daffa Irlian_1704519010.pdf Download (270kB)
	Text 3. Bab 1 Daffa Irlian_1704519010.pdf Download (397kB)
	Text 4. Bab 2 Daffa Irlian_1704519010.pdf Restricted to Repository staff only Download (459kB)
	Text 5. Bab 3 Daffa Irlian_1704519010.pdf Download (365kB)
	Text 6. Bab 4 Daffa Irlian_1704519010.pdf Restricted to Repository staff only Download (929kB)
	Text 7. Bab 5 Daffa Irlian_1704519010.pdf Download (303kB)
	Text 8. Daftar Pustaka Daffa Irlian_1704519010.pdf Download (260kB)
	Text 10. Jurnal Daffa Irlian.pdf Download (203kB)

Abstract

DAFFA IRLIAN. ANALISIS INDIKATOR KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN (IKPA) DI KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI TAHUN ANGGARAN 2020-2022. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, 2024. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2020-2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini memperoleh data primer yang bersumber dari hasil tanya jawab semi terstruktur antara peneliti dengan pegawai Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan data sekunder yang merupakan hasil dari IKPA Tahun Anggaran 2020-2022. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan bobot nilai IKPA yang diterima oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang mana ditahun Anggaran 2020 mendapat nilai 89.83, nilai tersebut diperoleh dari 13 Indikator masing – masing Indikator ialah Revisi DIPA, Deviasi Halaman III DIPA, Pagu Minus, Data Kontrak, Pengelolaan UP dan TUP, LPJ Bendahara, Dispensasi SPM, Penyerapan Anggaran, Penyelesaian Tagihan, Konfirmasi Capaian Output, Retur SP2D, Renkas, Kesalahan SPM. Permasalahan terbesar yang dihadapi pada tahun tersebut ialah terdapat SPM yang tidak disampaikan tepat waktu, sehingga menyebabkan Indikator Dispensasi SPM mendapat nilai 0. Pada Tahun Anggaran 2021 mendapat nilai 88.50, nilai tersebut diperoleh dari 13 Indikator, masing – masing indikator ialah Revisi DIPA, Deviasi Halaman III DIPA, Pagu Minus, Data Kontrak, Pengelolaan UP dan TUP, LPJ Bendahara, Dispensasi SPM, Penyerapan Anggaran, Penyelesaian Tagihan, Capaian Output, Retur SP2D, Renkas, Kesalahan SPM. Permasalahan terbesar yang dihadapi pada tahun tersebut ialah indikator Penyerapan Anggaran yang tidak maksimal serta Deviasi Halaman III DIPA, hal tersebut disebabkan situasi tak menentu akibat kebijakan saat Pandemi Covid-19. Dan, pada Tahun Anggaran 2022 mendapat nilai 91.87, nilai tersebut diperoleh dari 8 Indikator, masing – masing indikator ialah Revisi DIPA, Deviasi Halaman III DIPA, Penyerapan Anggaran, Belanja Kontraktual, Penyelesaian Tagihan, Pengelolaan UP dan TUP, Dispensasi SPM, Capaian Output: 99,99 Permasalahan terbesar yang dihadapi pada tahun tersebut ialah indikator Deviasi Halaman III DIPA yang mana Rencana Penarikan Dana (RPD) tidak sesuai dengan realisasinya. Kata Kunci: IKPA, Monitoring dan Evaluasi, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Actions (login required)

View Item